MAKASSAR, SULSELLIMA.COM - Gerakan Perjuangan Aktivis Mahasiswa (GPAM) Sulawesi Selatan mendesak PT Pertamina Regional 7 dan Dinas Perdagangan Koperasi Kabupaten Luwu Timur untuk mencabut izin pangkalan LPG 3 kg atas nama Hadijah. 
Tuntutan tersebut didasari oleh bukti-bukti dugaan penyalahgunaan kuota tabung 3 kg bersubsidi oleh seorang agen di Malili, Jalan Lingkungan Batu Merah, Kabupaten Luwu Timur.
Ketua DPP GPAM Sulsel, Riswandi, mengungkapkan hasil investigasi mereka menemukan sejumlah informasi dan keluhan dari warga Dusun Baru Merah. Warga mengaku terdampak akibat praktik penyelewengan jatah tabung LPG 3 kg, di mana jatah untuk Dusun Batu Merah dijual ke kecamatan lain. Praktik ini menyebabkan kelangkaan LPG selama dua minggu terakhir.
Keluhan warga Dusun Batu Merah telah diadukan ke Dinas Perdagangan Koperasi Kabupaten Luwu Timur. Dalam pertemuan antara warga dan agen terkait, yang dihadiri oleh perwakilan Dinas Perdagangan Koperasi, agen tersebut mengakui bahwa ia telah menjual jatah LPG 3 kg untuk Batu Merah ke daerah lain.
Akibat kejadian tersebut, warga Batu Merah merasa kecewa dan mendesak agar Dinas Perdagangan Koperasi Kabupaten Luwu Timur segera mencabut izin agen tersebut.
Riswandi memberikan ultimatum kepada PT Pertamina Patra Niaga Regional 7 untuk segera melakukan evaluasi terhadap pangkalan Hadijah dengan nomor register 792981800801301 yang berlokasi di Jalan Batu Merah, Kecamatan Malili, Kabupaten Luwu Timur.
Selain itu, berdasarkan SK Bupati Nomor 22 Tahun 2021, harga tabung LPG 3 kg bersubsidi di zona 1 Kecamatan Malili telah ditetapkan sebesar Rp20.000. Namun, dalam kenyataannya, agen menjual LPG tersebut kepada warga seharga Rp22.000.
GPAM Sulsel berharap langkah tegas dari pihak berwenang untuk mengatasi masalah tersebut demi kepentingan masyarakat yang lebih luas.***