BULUKUMBA, SULSELLIMA.COM - Sebanyak 21 sekolah dari tiga kabupaten di Sulawesi Selatan ambil bagian dalam kegiatan Religi and Art Festival (RAF) Chapter II yang digelar oleh SMA Negeri 2 Bulukumba. Festival ini berlangsung selama empat hari, mulai Rabu hingga Sabtu, 11–14 Juni 2025, di Lapangan SMAN 2 Bulukumba, Jalan Kemakmuran, Kecamatan Bulukumpa.
Kegiatan dua tahunan ini menggabungkan unsur religius dan seni dalam berbagai cabang lomba, di antaranya Musabaqah Syahril Qur'an (MSQ), Tilawah, Hafalan Juz 30, Tari Kreasi Tradisional, Musik Akustik, dan Menyanyi Solo.
Peserta berasal dari tiga kabupaten, yakni Bulukumba, Bantaeng, dan Sinjai. Menurut panitia, kehadiran para pelajar dari berbagai daerah menambah semarak acara serta mempererat hubungan antar sekolah di wilayah selatan Sulawesi tersebut.
"Festival ini bukan hanya ajang perlombaan, tetapi juga ruang ekspresi bakat, ajang silaturahmi, dan sarana menanamkan nilai-nilai positif bagi pelajar," ujar Ketua Panitia RAF Chapter II, Zahratunnisa, pada Sabtu (14/6).
Zahratunnisa menambahkan bahwa kolaborasi antara nilai-nilai spiritual dan seni menjadi inti dari kegiatan ini. "Kami ingin membangun semangat toleransi dan kecintaan terhadap budaya lokal sejak dini," katanya.
Plt. Kepala SMAN 2 Bulukumba, Margawati, S.Pd., M.Pd., memberikan apresiasi atas antusiasme peserta dan kerja keras panitia. Ia menyebut RAF sebagai bagian dari komitmen sekolah dalam mendukung pembinaan karakter siswa secara menyeluruh.
“Kami ingin melahirkan generasi yang bukan hanya cerdas secara akademik, tetapi juga kuat dalam spiritualitas dan apresiasi terhadap seni,” ungkapnya.
Margawati juga berharap agar di masa mendatang seluruh sekolah di Wilayah V Sulawesi Selatan dapat ambil bagian dalam kegiatan serupa.
Dalam penutupan festival, diumumkan tiga sekolah terbaik sebagai juara umum:
Juara Umum 1: SMAN 1 Bulukumba
Juara Umum 2: MA Darun Najah Kaloling, Bantaeng
Juara Umum 3: SMAN 15 Bulukumba
Festival ditutup dengan penampilan seni kolaboratif antar sekolah yang menggambarkan semangat kebersamaan dan toleransi lintas budaya.***