SULSELLIMA.Com | Aktual - Objektif - Berimbang Jadi Pembicara Dialog Akhir Tahun, Kak Syam Bagikan Tips Bangun Sekolah Tanpa Pakai APBD - SULSELLIMA.COM

Jadi Pembicara Dialog Akhir Tahun, Kak Syam Bagikan Tips Bangun Sekolah Tanpa Pakai APBD

sulsellima.com Bulukumba - Kak Syam tampil sebagai pembicara dalam dialog akhir tahun yang digelar KOPEL bekerjasama YAPPIKA ActionAid, pada kesempatan tersebut Kak Syam berbagi tips tentang cara membangun sekolah tanpa melibatkan APBD, Kak Syam menyampaiakan pemaparannya dengan gaya santai sembari diselingi humor.

Berdasarkan pengalaman Kak Syam dalam mengadvokasi pembangunan puluhan sekolah di Kabupaten Bogor, kunci utama perjuangan pembangunan sekolah adalah konsistensi, komunikasi, dan kreativitas.

Mesti ada konsistensi yang tinggi dalam mewujudkan pembangunan sekolah, sering butuh waktu, bukan berarti sekali berjuang langsung jadi, harus terus dilakukan hingga berhasil. Kemampuan komunikasi khususnya dengan warga juga harus terjalin baik, perlu bergaul dengan baik dengan warga agar mendapatkan informasi utuh terkait kondisi kebutuhan sekolah di kampung tersebut. Tidak kalah pentingnya kreatifitas dalam menggalang bantuan untuk pembangunan sekolah, tidak lagi selamanya berharap kepada pemerintah namun menempuh cara lain misalnyanfund rising atau melibatkan pihak swasta, namun demikian pemerintah harus terus diingatkan bahwa pendidikan adalah tanggung jawab pemerintah.

Pemaran Kak Syam diapresiasi Alamsyah dari Ombudsman RI, bahkan Alamsyah menilai pengaduan sekolah rusak yang masuk ke Ombudsman untuk Kabupaten Bogor mengalami penurunan, hal ini menandakan ada pihak yang bekerja serius mengadvokasi sekolah rusak. Apresiasi juga disampaikan Hazerin Sitepu CEO Radar Bogor, ia menyampaikan kekagumannya terhadap konsistensi Kak Syam bersama KOPEL mengadvokasi sekolah rusak di Kabupaten Bogor, ia mengaku terlibat bersama KOPEL bergerak membantu membangun sekolah sekolah.

"Saya pribadi kebahagian tertinggi saya  kalau sudah bisa membantu orang lain. Pendidikan ini harus kita peduli karena aset bangsa," ujarnya.

Sementara Wakil Ketua MK Prof Aswanto menjelasakan secara konstitusi negara berkewajiban atas pendidikan dan tegas diatur 20 persen. Meski demikian realitasnya belum maksimal. Apa yang dilakukan YAPPIKA ActionAid dan KOPEL serta stakeholder lain adalah tanggung jawab mulia, meski pemerintah harusnya bekerja sama.

Aswanto mengisahkan pengalamannya bekerja sama dengan KOPEL dan Kak Syam. Bahkan ia pernah berkelliling Sulsel hampir sebulan keluar masuk kampung memberikan pendidikan politik dan antikorupsi. Peristiwa itu  tidak bisa dia dilupakan karena dilaksanakan dalam bulan Ramadhan, dirinya baru sadar kalau sudah lama di lapangan setelah jumatan, ternyata saat itu sudah Jum'at terakhir Ramadhan dan sisa beberapa hari lebaran, Itu dilakukan sebelum menjadi Hakim MK

"Itulah kita semua ini kalau Pak Syam yang undang susah kita menolak," ucapnya.

Prof. Bibin selaku rektor Universitas Pakuan Bogor juga memberi apresiasi dengan kerja KOPEL. Pihaknya mengaku sebagai sahabat Kak Syam ia bangga selalu hadir dan berkontribusi dengan kerja kerja mulia KOPEL.(Rls)

Tags :

bm
Redaksi by: sulselLima.com

Pemasangan Iklan/ Kerjasama/ Penawaran Event; Proposal dapat dikirim ke Email : sulsellima@gmail.com