SULSELLIMA.Com | Aktual - Objektif - Berimbang Kenapa Aku di Lahirkan Lalu di Bunuh ? - SULSELLIMA.COM

Kenapa Aku di Lahirkan Lalu di Bunuh ?

sulsellima.com - Ayah, ibu, begitu susah payahnya enkau membesarkanku, ibu...apakah kau tidak merasakan betapa susahnya enkau saat aku dalam kandunganmu, dan betapa sakitnya kau rasakan pada saat ku di lahirkan olehmu?

Ayah, ibu, kini umurku sudah memasuki  16 tahun, apakah ayah dan ibu tidak pernah berpikir selama 16 tahun itu enkau bersusah paya membesarkanku,memberiku makan apa adanya sampai menyekolahkan aku, bahkan apa yang saya mahu ayah dan ibu penuhi.

Ayah, ibu, aku tahu. Dalam kondisi rumah tanggamu membesarkan aku bersama saudara-saudaraku namun aku tetap bangga padamu ayah... Di hadapan teman temanku, bahkan aku tak pernah sedikitpun menceritakan pada orang - orang apa yang kita miliki untuk membesarkanku.Meskipun teman- bertanya di sekolah mengenai kehidupan kita ayah,ibu...

Ayah, ibu...Aku sedih, aku menagis,aku tak sanggup meninggalkan ayah dan ibu beserta saudara-saudaraku. Aku cinta kalian semua...

Ayah,ibu...Yang kusesali sebelum ayah mengabisiku dengan cara yang tidak manusiawi(sadis) seperti ini, kenapa aku di lahirkan...kenapa tidak di habisi aku pada saat masih dalam kandunganmu atau pada saat sebelum kumengenal dunia, bersahabat dengan alam ini, berdaktasi dengan lingkungan...

Ayah,ibu, bukankah ayah dan ibu tahu? Aku lahir berlandaskan cinta dan kasih sayang ayah dan ibu. Kenapa aku di habisi dengan penuh rasa kebencian sampai memengalku dengan cara seperti ini...

Ayah...Aku ingin Berbakti kepadamu, akan menggoreskan kenangan kebaikan di benak anakmu ini. aku juga ingin menjadi insan-insan yang berbakti kepadamu, sebagai balasan baik dari budimu kepadaku.Namun apa boleh buat, semuanya sudah terlanjur dan berahir kisah hidupku mengapai cita-citaku untuk berbakti padamu ayah. Munkin Allah lebih mencintai aku dari ayah dan ibu, sehingga dengan cara memengalku agar aku cepat bertemu dengan Allah dan membawaku kesurganya.Munkin di sana para malaikat telah menjemputku dengan senyuman yang tak pernah aku dapatkan dari ayah dan ibu serta saudara-saudaraku.

Ayah, ibu. Aku mencintaimu dan memaafkanmu, aku doakan ayah dan ibu tidak melakukan hal yang sama pada saudara-saudaraku.

Ibu, aku tak pernah meminta enkau lahirkan dan aku juga tidak pernah meminta lebih dari batas kemampuanmu. Aku cuma ingin enkau besarkan dan mendidiku sebagaimana orang-orang mendidik anak- anaknya dijalan yang benar....

Ayah, aku ingin tumbuh besar dan membalas jasa-jasamu padaku agar aku bisa menjadi teladan bagi anak-anak lainnya,aku juga ingin kuliyah sebagaimana anak-anak yang sudah sukses membanggakan kedua orang tuanya...

Ayah, ibu. Aku ingin merasakan membina rumah  Tangga Sakinah, Mawaddah Dan Warahmah Dalam Islam. Aku ingin melihatmu bahagia bercanda bersama cucumu seperti kakek nenek lainya lebih menyayangi cucunya dari pada anaknya sendiri. Namun apa hendak di kata, Aku hanyalah bagaikan kapas tertiup angin, aku hanyalah hamba Allah tiada daya dan upaya, aku hanyalah kaum hawa butuh perlindungan dan bimbinganmu.

Aku anakmu Rosmini anak gadismu yang enkau sayangi berharap memohon ampun atas segala dosa-dosaku,baik yang aku sengaja maupun dosa-dosa yang tak kusengaja. Dengan Izinnya, Allah dan para malaikatnya,aku akan selalu datang melihat dan menyaksikan kesedihanmu setelah ayah dan ibu membunuhku dengan cara membabi buta. Tapi tidak apalah ini sudah jalan yang harus ku tempuh yang sudah di gariskan oleh Allah tiada siapapun yang bisa mengalanginya...

Semoga Ayah bertaubat sebelum ayah menyusulku, dan aku berharap dengan kejadian menimpahku ini menjadi pelajaran buat semua saudara yang masih hidup...

Selamat Tinggal Ayah dan Ibu.

Penulis: Muh Yunus
Gagal Sarjana

Tags :

bm
Redaksi by: sulselLima.com

Pemasangan Iklan/ Kerjasama/ Penawaran Event; Proposal dapat dikirim ke Email : sulsellima@gmail.com