Itu terjadi karena adanya reaksi warga setempat yang menginginkan Koordinator Desa (Kordes) Paslon Andi Utta-Andi Edy Manaf untuk ikut diamankan oleh pihak kepolisian.
Warga mengancam akan melakukan upaya hukum adat terhadap otak dari pelaku politik uang di Balangpesoang, Kecamatan Bulukumpa, Bulukumba.
Tokoh adat Balangpesoang Puang Nure bahkan mendesak pihak kepolisian untuk menangkap Ardi, yang juga Kordes Harapan Baru di Balampesoang.
"Jika memang ini tidak dapat diselesaikan dalam waktu dekat 2 Jam setelah kejadian OTT, maka jangan salahkan kami sebagai warga Balangpesoang melakukan hukum adat. Mengusir Ardi ke luar dari kampung halaman," Ujar Puang Nure. Minggu (6/12).
Hal sama diungkap Puang Rony, Tokoh setempat yang mengaku kecewa dengan perbuatan Ardi yang dinilai telah mencoreng keberkahan kampung halamannya.
"Ini tentang Siri na Pacce'. Balangpesoang kami jaga dari segala hal yang membuat kita terkena Bala' lalu mengapa dia melakukan hal itu, hanya karena nafsu junjungannya yang halalkan segala cara," Ujar Puang Rony.
Sementara, Puang Ansar mengaku jika kejadian ini mencoreng Balangpesoang yang telah mendeklarasikan 'Stop Money Politik'.
"Di Balangpesoang, masyarakat komitmen untuk Hentikan politik uang. Kehadirannya ini Paslon Harapan Baru sangat merusak Balangpesoang, lebih-lebih Bulukumba. Orang-orang seperti ini tidak boleh dibiarkan memimpin Bulukumba. Belum apa-apa sudah merusak, bagaimana jika kita terpilih nanti, " Jelasnya.
Seperti diketahui, satu orang pelaku OTT inisial AP di Balangpesoang diamankan bersama amplop putih berisi uang pecahan Rp50 Ribu dan Rp100 Ribu.
Pengakuan AP saat diintergoasi, jika pembagian amplop berisi uang atas perintah Ardi (Koordinator HB desa Balangpesoang). Namun kemudian Ardi enggan bertanggung jawab atas masalah ini.
Ardi bahkan melawan petugas dan warga Saat mencoba diamankan menuju kantor polisi. Dan enggan ikut bertanggung jawab. Ia bahkan mengelak.(Muh Yunus)