SULSELLIMA.Com | Aktual - Objektif - Berimbang Peristiwa Monumental dan Pemuda Era Milenial - SULSELLIMA.COM

Peristiwa Monumental dan Pemuda Era Milenial

M. Rusdi, S.Pd M.Pd, Dosen Ilmu Pendidikan Sosiologi Universitas Iqra Buru
SULSELLIMA.COM - Masyarakat Indonesia adalah masyarakat heterogen yang unik. Memiliki keanekaragaman budaya, agama dan kepercayaan yang menyatu ke dalam satu ikatan serta menjadikan Pancasila sebagai falsafah dalam bernegara. Tentunya hal ini bukanlah sesuatu yang sederhana, Indonesia sebagai bangsa sesungguhnya tercetuskan dalam moment Sumpah Pemuda. Namun sebagai bangsa yang besar kaya dengan keanekaragaman, maka bangsa ini perlu bersatu untuk hidup berkembang dalam suatu wadah sebagai negara hukum. Sumpah Pemuda sebagai deklarasi kelahiran bangsa Indonesia pada 28 oktober 1928 dan Pancasila sebagai dasar negara 1 juni 1945.


Peringatan  28 Oktober merupakan Sebuah kristalisasi perjuangan yang cukup panjang yang mengarah ke perubahan progres. Hari sumpah pemuda adalah harinya para pemuda di seluruh Indonesia, yang telah melewati rentetan peristiwa sejarah yang prosesnya tidak instan. Tiga peristiwa sejarah yang termuat dalam isi teks Sumpah Pemuda, yaitu tentang lahirnya tanah air yang satu, bangsa yang satu, dan bahasa yang satu yaitu bahasa Indonesia.

Namun, makna dari tiga peristiwa sejarah yang tersirat dalam isi teks Sumpah Pemuda, dalam konsep pemuda milenial dalam era digitalisasi telah banyak mengalami pergeseran makna. Bahkan, sebagian pemuda lebih mengingat dan mengerti sejarah hari valentine yang jatuh di setiap tanggal 14 februari daripada menghafal atau mengingat isi teks Sumpah Pemuda.

Hal ini tidak terlepas dari efek negatif pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang sebagian mengarah ke perubahan progres dan sebagiannya  memicu perubahan regres di lingkungan masyarakat Indonesia. Beberapa problem sosial bermunculan dikalangan pemuda, misalnya penyalahgunaan teknologi bukan lagi sesuatu yang baru. Munculnya penipuan online, judi online, prostitusi online, dll semuanya akan memicu terjadinya perubahan sistem nilai, sistem norma dan pola perilaku di kalangan para pemuda. Sehingga kesadaran kolektif mengenai peran sebagai pemuda yang berada di tengah-tengah lingkungan masyarakat terus terkikis.

Pemuda adalah salah satu aset terpenting bangsa Indonesia, artinya bahwa dibutuhkan adanya peran pemuda dalam pembangunan nasional. Untuk menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang lebih maju dan mampu bersaing di kancah internasional maka peran pemuda sebagai penerus bangsa menjadi syarat wajib yang harus terpenuhi. 

Pemuda sebagai generasi penerus bangsa, terutama di jaman yang semakin global dan berkembang. Maka, mereka perlu mendapat pondasi pemahaman sejarah dan moral yang kuat seperti pemahaman nilai-nilai Pancasila dan sejarah lahirnya Sumpah Pemuda. 

Misalnya, seperti nilai Pancasila yang telah disepakati sebagai nilai-nilai kebaikan yang harus ditanamkan kepada masing-masing jiwa rakyat Indonesia. Hal ini dilakukan dengan harapan dapat memberikan keteguhan mental yang kuat sehingga tidak mudah terpengaruh budaya yang mungkin bertolak belakang dengan budaya warisan leluhur. Hal ini telah terlihat dalam upaya pemerintah dalam pelaksanaan proses pendidikan di tingkat perguruan tinggi pemerintah dengan mewajibkan pada setiap kurikulum di perguruan tinggi harus memasukkan mata kuliah Pendidikan Pancasila sebagai matakuliah dasar umum. 

Perguruan tinggi adalah labolatoriumnya para pemuda yang berintelek. Sehingga jika pemuda adalah aset maka Perguruan Tinggi adalah mesin produksinya untuk melahirkan generasi yang berintelek. Agar nantinya pemuda bisa mengambil peran dan mewarnai masanya dengan prestasi serta mampu memberikan kontribusi nyata untuk Indonesia. Dengan begitu apa yang menjadi cita-cita para Founding Fathers bisa terwujud.


Penulis : M. Rusdi, S.Pd M.Pd (Dosen Ilmu Pendidikan Sosiologi Universitas Iqra Buru)

Tags :

bm
Redaksi by: SULSELLIMA

Pemasangan Iklan/ Kerjasama/ Penawaran Event; Proposal dapat dikirim ke Email : sulsellima@gmail.com