SULSELLIMA.Com | Aktual - Objektif - Berimbang Marak Pencurian Ternak di Bontotiro, DPRD Desak Aparat Bertindak Tegas - SULSELLIMA.COM

Marak Pencurian Ternak di Bontotiro, DPRD Desak Aparat Bertindak Tegas

BULUKUMBA, SULSELLIMA.COM - Kasus pencurian ternak semakin marak di Kecamatan Bontotiro, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. Sejumlah warga di Desa Caramming melaporkan kehilangan sapi, kuda, dan kambing dalam beberapa bulan terakhir. Namun, hingga kini, laporan mereka ke pihak berwenang belum membuahkan hasil yang jelas.


Amri Said, warga Dusun Sakui-kui, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap maraknya pencurian ini. Ia menyebut bahwa dalam beberapa kesempatan, warga sudah melapor ke kepolisian, namun respons yang diberikan dinilai belum memadai.

"Sudah tiga kali kejadian sebelumnya yang kami laporkan, tetapi belum ada tindak lanjut yang jelas," ujar Amri, Kamis (27/2).

Data yang dihimpun menunjukkan bahwa kasus pertama terjadi pada Agustus 2024, ketika Jasman, warga Dusun Lobi, kehilangan satu ekor sapi. Dua bulan berselang, ia kembali kehilangan satu ekor sapi lagi. Kasus serupa menimpa Amiruddin dari Dusun Bungaya, yang kehilangan seekor kuda.

Di Dusun Sakui-kui, Nurhidayati kehilangan tiga ekor kambing, sementara Sunni harus merelakan delapan ekor kambingnya yang hilang pada Juni 2024.

"Kami sudah melapor, tetapi sampai sekarang belum ada kejelasan. Kalau terus dibiarkan, pencurian ini bisa semakin menjadi-jadi," tambah Amri.

Kasus ini akhirnya menarik perhatian anggota DPRD Bulukumba, Supriadi, yang berasal dari daerah pemilihan Bontotiro-Bontobahari. Ia menilai bahwa aparat keamanan belum cukup responsif terhadap keresahan warga.

"Seharusnya, dengan banyaknya kasus pencurian ternak, aparat lebih aktif dalam menangani dan mencegah kejadian serupa," tegasnya.

Selain meminta aparat bertindak lebih sigap, Supriadi juga mengimbau masyarakat untuk tetap melaporkan setiap kasus pencurian. Namun, ia mengakui bahwa banyak warga mulai enggan melapor karena merasa laporan sebelumnya tidak mendapat tindak lanjut yang memadai.

Ia juga menyoroti kurangnya komunikasi antara warga dan pihak kepolisian dalam menangani kasus ini.

"Meningkatkan patroli keamanan dengan mengaktifkan pos kamling di setiap desa bisa menjadi solusi yang segera diterapkan," ujarnya.

Kasus pencurian ternak yang terus berulang dinilai sebagai tanda perlunya langkah konkret dari berbagai pihak. Jika tidak segera ditangani, dikhawatirkan kepercayaan masyarakat terhadap aparat keamanan semakin menurun, dan kasus serupa akan terus terjadi di masa mendatang.***

Tags :

bm
Redaksi by: sulselLima.com

Pemasangan Iklan/ Kerjasama/ Penawaran Event; Proposal dapat dikirim ke Email : sulsellima@gmail.com