Warga Selayar Sindir Janji “Selayar Menyala 24 Jam” di Tengah Pemadaman Listrik Bergilir
SELAYAR, SULSELLIMA.COM - Gelombang kekecewaan masyarakat Kabupaten Kepulauan Selayar kian meluas, menyusul pemadaman listrik yang hampir terjadi setiap hari tanpa kejelasan. Slogan “Selayar Menyala 24 Jam”, yang pernah digaungkan sebagai simbol kemajuan oleh Bupati Kepulauan Selayar, kini justru menjadi bahan sindiran publik.Photo Ilustrasi Lampu
Kondisi ini memunculkan pertanyaan tajam di kalangan warga: “Ke mana janji Selayar menyala 24 jam itu?”
“Dulu kami senang waktu dengar janji Selayar akan menyala 24 jam, tapi sekarang kenyataannya lebih sering gelap daripada terang,” kata Ahmad, warga Kecamatan Benteng, kepada wartawan, Rabu (31/07).
Dalam beberapa pekan terakhir, pemadaman bergilir terjadi hampir setiap hari. PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Selayar mengungkapkan bahwa defisit daya mencapai 1.100 kilowatt menjadi penyebab utama. Sejumlah mesin pembangkit di PLTD Tangkala dikabarkan mengalami kerusakan parah akibat usia operasional yang sudah uzur.
PLN mengklaim telah mengusulkan penambahan daya ke pemerintah pusat dan saat ini tengah menunggu pengiriman dua unit mesin sewa berkapasitas masing-masing 1.000 kW. Namun, janji itu belum cukup meredam kemarahan warga.
“Jangan hanya bangga dengan slogan. Nyala 24 jam itu bukan sebatas kata-kata, tapi kebutuhan hidup kami,” ujar Nurul, seorang pelaku UMKM yang mengaku mengalami kerugian akibat pemadaman listrik.
Kritik terhadap janji pemerintah daerah kini membanjiri media sosial. Warganet ramai-ramai menyindir narasi “Selayar Menyala 24 Jam” sebagai bentuk ironi dari pembangunan yang tak merata dan janji yang belum ditepati.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar terkait polemik pemadaman listrik ini.***