Surat Teguran Balai TN Taka Bonerate Tuai Sorotan, Ketua DPD PSI Selayar Angkat Suara
SELAYAR, SULSELLIMA.COM - Surat teguran yang dikeluarkan Balai Taman Nasional (TN) Taka Bonerate terhadap Kelompok Nelayan Ainur menjadi perbincangan publik di Kabupaten Kepulauan Selayar. Dokumen dengan Nomor: S.0017/T.45/SPTN II/RL/8/2025 itu menegaskan larangan bagi nelayan melakukan aktivitas di kawasan konservasi tanpa Perjanjian Kerja Sama (PKS) resmi.
Dalam surat yang ditandatangani Kepala Resort Lantigian, Agustiar, disebutkan bahwa seluruh kegiatan nelayan diminta dihentikan sementara hingga PKS diterbitkan.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPD II Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Selayar, Ahmad Yasin, menyampaikan keberatannya. Ia menilai larangan itu berpotensi mematikan mata pencaharian nelayan lokal yang kehidupannya sepenuhnya bergantung pada laut.
“Nelayan itu hidupnya di laut. Jangan pernah larang mereka mencari nafkah di laut. Aturan boleh ditegakkan, tapi jangan sampai membunuh mata pencaharian masyarakat,” kata Ahmad Yasin.
Selain itu, Ahmad Yasin menyoroti ketidakadilan dalam penegakan aturan. Ia menyebut masih adanya kapal gae dari luar daerah yang beroperasi di kawasan konservasi, sementara nelayan lokal justru ditegur.
“Saya justru menyayangkan nelayan kecil dari dalam daerah ditegur, sementara kapal gae dari luar dibiarkan masuk dan beroperasi di kawasan konservasi. Ini yang tidak adil dan harus segera ditertibkan,” tegasnya.
Ia mendorong adanya dialog terbuka antara pihak Balai TN Taka Bonerate dengan masyarakat nelayan untuk mencari solusi yang berkeadilan. Ahmad Yasin juga berjanji akan membawa persoalan ini ke Kementerian Lingkungan Hidup.
“InsyaAllah, saya akan membawa problematika nelayan di kawasan Taman Nasional Taka Bonerate ke kementerian. Aturan konservasi jangan dijadikan topeng untuk menghalangi masyarakat mempertahankan hidupnya di laut,” tutupnya.
Persoalan antara perlindungan kawasan konservasi dengan kebutuhan hidup nelayan lokal diperkirakan akan terus menjadi isu sensitif di Selayar, mengingat laut merupakan sumber utama penghidupan masyarakat setempat.***