Rumah Nunang, jauh dari jalan poros. Sehingga dibutuhkan tenaga dan semangat jalan kaki samberi mengangkat sembako. Selama ini Nunang tidak bisa bekerja. Tangan dan kakinya cacat. Sehingga hanya menaruh harapan kepada tetangga.
Sumardi mengatakan bahwa alhamdulillah hari ini bisa berbagi. Adapun sembako dibagikan seperti beras, mie instan, aqua gelas dan roti. Ia mengaku, awalnya melihat postingan di media sosial. Kalau ada warga Cibollo yang bertahan hidup atas bantuan warga.
"Bantuan ini, tidak ada tendensi lain kecuali karena alasan kemanusiaan dan semata-mata karena hanya peduli sesama saja," tuturnya.
Dosen Universitas Muhammadiyah Bulukumba, ini berharap kepada pemerintah mulai dari Bupati dan jajaran dinas sosial serta pemerintah desa kindang dan para pengusaha atau orang yang, diberi kecukupan rezeki agar memperhatikan para penyandang disabilitas.
"Orang cacat termasuk ibu Nunang dan para penyandang disabilitas dimanapun berada. Untuk kelanjutan hidup para Penyandang disabilitas itu dibutuhkan kepedualian dari warga disekitarnya," jelasnya.
Dia menambahkan pemerintahlah yang paling bertanggung jawab untuk kelanjutan hidup orang lemah.
"Kalau pemerintah menelantarkan mereka maka saya yakin tidak ada keberkahan di daerah kita ini. Pemerintah harus membuat regulasi dan program yang berpihak kepada orang lemah," ungkapnya.(Muhammad Yunus)