sulsellima.com Bulukumba - Kementerian Hukum dan HAM menyelenggarakan upacara pemberian Remisi Umum kepada Narapidana dan Anak secara virtual dan serentak di seluruh Indonesia yang dipusatkan di Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Pemberian remisi secara virtual ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang dilakukan melalui upacara di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) masing-masing usai pelaksanaan upacara HUT Proklamasi Kemerdekaan RI.
Pemberian remisi secara virtual tahun 2020 dilaksanakan di Ruang Pola Kantor Bupati sebelum upacara penurunan bendera Merah Putih yang dihadiri oleh Bupati, Wakil Bupati beserta jajaran Kepala OPD, Ketua DPRD H Rijal dan unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, Ketua Pengadilan Negeri, Khoiruman Pandi Kesuma Harahap, serta Kepala Lapas Kelas IIA Bulukumba, Saripuddin Nakku dan jajarannya.
Pemberian remisi diberikan secara simbolis kepada 2 orang perwakilan dari 173 narapidana yang mendapat remisi HUT RI tahun ini oleh Bupati Bulukumba AM Sukri Sappewali, Senin 17 Agustus 2020.
Ke 173 narapidana warga binaan Lapas Kelas IIA Bulukumba terdiri dari remisi 6 bulan sebanyak 4 orang, remisi 5 bulan 15 orang, remisi 4 bulan 35 orang, remisi 3 bulan 53 orang, remisi 2 bulan 44 orang dan remisi 1 bulan sebanyak 22 orang.
Menteri Hukum dan HAM, Prof Yasonna Laoly dalam sambutannya menyampaikan salah satu hak yang dimiliki oleh warga binaan adalah hak mendapatkan pengurangan menjalani hukuman sebagai narapidana yang atau dikenal sebagai istilah remisi.
"Melalui pemberian remisi dapat mempercepat proses kembalinya narapidana dan anak dalam kehidupan bermasyarakat," ungkap Yasonna.
Namun pemberian remisi ini, lanjutnya tidak hanya dimaknai sebagai hak warga pemasyarakatan, tapi lebih dari itu, remisi merupakan apresiasi negara atas pencapaian oleh warga binaan pemasyarakatan selama menjalani pembinaan di Lapas.
Pada kesempatan tersebut, Ia mengaku jika keluar negeri merasa bangga selalu membawa kerajinan atau souvenir hasil buatan para warga binaan Lapas
"Saya membawa souvenir produk warga binaan untuk saya berikan kepada tamu yang saya kunjungi di luar negeri, baik di Belanda, di Rusia, dan negara mana pun yang datangi saya selalu membawa kerajinan tangan warga binaan untuk saya serahkan kepada tamu-tamu terhormat," pungkasnya.(*)
Pemberian remisi secara virtual ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang dilakukan melalui upacara di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) masing-masing usai pelaksanaan upacara HUT Proklamasi Kemerdekaan RI.
Pemberian remisi secara virtual tahun 2020 dilaksanakan di Ruang Pola Kantor Bupati sebelum upacara penurunan bendera Merah Putih yang dihadiri oleh Bupati, Wakil Bupati beserta jajaran Kepala OPD, Ketua DPRD H Rijal dan unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, Ketua Pengadilan Negeri, Khoiruman Pandi Kesuma Harahap, serta Kepala Lapas Kelas IIA Bulukumba, Saripuddin Nakku dan jajarannya.
Pemberian remisi diberikan secara simbolis kepada 2 orang perwakilan dari 173 narapidana yang mendapat remisi HUT RI tahun ini oleh Bupati Bulukumba AM Sukri Sappewali, Senin 17 Agustus 2020.
Ke 173 narapidana warga binaan Lapas Kelas IIA Bulukumba terdiri dari remisi 6 bulan sebanyak 4 orang, remisi 5 bulan 15 orang, remisi 4 bulan 35 orang, remisi 3 bulan 53 orang, remisi 2 bulan 44 orang dan remisi 1 bulan sebanyak 22 orang.
Menteri Hukum dan HAM, Prof Yasonna Laoly dalam sambutannya menyampaikan salah satu hak yang dimiliki oleh warga binaan adalah hak mendapatkan pengurangan menjalani hukuman sebagai narapidana yang atau dikenal sebagai istilah remisi.
"Melalui pemberian remisi dapat mempercepat proses kembalinya narapidana dan anak dalam kehidupan bermasyarakat," ungkap Yasonna.
Namun pemberian remisi ini, lanjutnya tidak hanya dimaknai sebagai hak warga pemasyarakatan, tapi lebih dari itu, remisi merupakan apresiasi negara atas pencapaian oleh warga binaan pemasyarakatan selama menjalani pembinaan di Lapas.
Pada kesempatan tersebut, Ia mengaku jika keluar negeri merasa bangga selalu membawa kerajinan atau souvenir hasil buatan para warga binaan Lapas
"Saya membawa souvenir produk warga binaan untuk saya berikan kepada tamu yang saya kunjungi di luar negeri, baik di Belanda, di Rusia, dan negara mana pun yang datangi saya selalu membawa kerajinan tangan warga binaan untuk saya serahkan kepada tamu-tamu terhormat," pungkasnya.(*)