Pemuda bulukumba ini mengaku kecewa dan mengecam keras hasil Rapat Paripurna mendadak DPR.Rabu(7/10/2020)
Suandi Bali mengatakan bahwa, Kita ketahui bersama RUU cipta kerja ini syarat dengan kepentingan oligarki dan sangat berorientasi praktek eksploitasi Sumber daya manusia (SDM) dan sumberdaya alam (SDA) secara tidak proporsional.
Kondisi kebangsaan hari ini yang sedang dilanda krisis pandemi Covid-19 dan resesi ekonomi, semakin diperparah dengan Keputusan rapat paripurna DPR tersebut.
Hal tersebut tentu sangat menyakiti hati rakyat dan bangsa Indonesia.
"Saya meyakini, bahwa Keputusan dan kebijakan yang diambil secara tergesa-gesa dan mencurigakan tentu sangat berpotensi tidak pro rakyat" ungkapnya
Lanjut. Pemerintah dan DPR telah melangsungkan jalannya pemerintahan yang berlawanan dengan Kehendak publik, dan kami sebagai pemuda bertanggung jawab untuk menyuarakan keinginan masyarakat .
Oleh karena itu, meskipun RUU tersebut sudah disahkan menjadi UU, tetapi sebagai pemuda tentu sudah sewajarnya untuk melaksanakan aksi penolakan dan pencabutan UU omnibus Law Cipta kerja.tutupnya.(Sakril)