SULSELLIMA.Com | Aktual - Objektif - Berimbang Cara Umat Muslim Menyikapi Pandemi Covid-19 di Bulan Ramadhan 1424H - SULSELLIMA.COM

Cara Umat Muslim Menyikapi Pandemi Covid-19 di Bulan Ramadhan 1424H


JAKARTA
, SULSELLIMA.com - Menurut Dr. Drs. Asmuni Mth, MA., dosen Hukum Islam sekaligus Direktur Pondok Pesantren Universitas Islam Indonesia. Berdasarkan catatan sejarah, pernah ada wabah penyakit pada masa Rasulullah dan sahabat. 

Meskipun bukan virus mematikan layaknya Covid-19, wabah pada masa itu juga menular dengan cepat dan menyebabkan tidak sedikit orang terkena dampaknya. Pada masa itu,  wabah yang sering terjadi adalah kusta atau lepra.

Sebagai tindakan pencegahan, Rasulullah memerintahkan untuk tidak berdekatan dengan penderitanya maupun wilayah yang terkena wabah. 

Konsep karantina wilayah ini seperti diungkapkannya dalam HR Bukhari yang artinya: “Jika kamu mendengar wabah di suatu wilayah, maka janganlah kalian memasukinya. Tapi jika terjadi wabah di tempat kamu berada, maka jangan tinggalkan tempat itu.

Virus ini berperilaku adil, tidak memilih sasaran dengan mempertimbangkan status sosial. Ia dapat mengancam kehidupan orang miskin dan orang kaya, rakyat biasa maupun penguasa, orang bodoh maupun orang intelek.

Lalu, bagaimana kita menyikapi pandemi Covid-19 di bulan suci Ramadan ini?

Ada sebagian kalangan yang memaknai bahwa pandemi Covid-19 ini hakikatnya adalah azab Tuhan, ini adalah kutukan dari Allah SWT, Allah murka dengan kita lalu kemudian menurunkan azabnya.

Yang kedua, mereka berpandangan bahwa pandemi ini hakikatnya adalah bentuk koreksi besar atas kesalahan ulah manusia, kesalahan dalam merawat ekosistem, kesalahan dalam merawat lingkungan kemudian muncul ketidakseimbangan lalu lahirlah pandemi ini.

Dan yang ketiga, mereka berpandangan bahwa pandemi ini bentuk anugerah, bentuk kasih sayang Allah SWT karena dengan pandemi ini banyak hal, banyak sisi-sisi positif yang kita rasakan.

Maka ini berbalik kepada kita, bagaimana kita menyikapi pandemi ini. Namun yang jelas di tengah bulan suci Ramadan, bulan di mana kita ditempa, dilatih untuk mengendalikan diri kita sendiri, maka pandemi ini juga dimaknai seperti itu.

Misalnya, kita harus mengisolasi diri, kita harus terbiasa mencuci tangan, menggunakan masker, menjaga jarak, bahkan mengurangi mobilitas kita dengan kalangan luar, membatasi kerumunan.

Itu adalah bentuk pengendalian diri agar kita tidak hanya mampu menjaga keselamatan jiwa kita sendiri, tapi juga keselamatan jiwa orang lain. Begitulah hakikatnya Ramadan dan pandemi yang kita alami saat ini. 


[Reportase : Andi Ross]

[Editor : Redaksi 1]

Tags :

bm
Redaksi by: SULSELLIMA

Pemasangan Iklan/ Kerjasama/ Penawaran Event; Proposal dapat dikirim ke Email : sulsellima@gmail.com