MAKASSAR, SULSELLIMA.COM - Puluhan anggota Pemuda Tani Nelayan Nusantara (LEPTAN) berkumpul di depan kantor DPRD Provinsi Sulawesi Selatan untuk melakukan unjuk rasa menentang kehadiran W Super Club di kota Makassar. Aksi yang berlangsung pada Jumat pagi ini dipimpin oleh Yus, selaku koordinator lapangan.
Dalam orasinya, Yus menyampaikan bahwa demonstrasi ini merupakan tanggapan atas peresmian W Super Club beberapa hari yang lalu.
"Kami tidak bisa menerima pernyataan dari Hotman Paris yang mengatakan bahwa W Super Club akan menjadi restoran elit di Makassar, tempat berdansa hingga akhir zaman, serta mempekerjakan seribu wanita cantik," ujar Yus.
Menurut Yus, kehadiran W Super Club adalah sebuah tamparan keras bagi masyarakat Bugis di Makassar, yang menjunjung tinggi moralitas dan adab dalam kehidupan sehari-hari.
"Dengan adanya W Super Club, generasi muda di kota ini akan terancam terpengaruh dampak buruk," tambahnya.
Yus juga meminta Hotman Paris untuk meminta maaf kepada seluruh masyarakat Bugis Makassar atas pernyataan kontroversialnya. Ia menegaskan bahwa Makassar, sebagai kota yang dikenal menjunjung tinggi kebudayaan dan rasa malu, tidak bisa disamakan dengan kota-kota lain.
Hasrul Rahman, Ketua Umum LEPTAN Nusantara yang akrab disapa Arul, turut mengimbau seluruh elemen masyarakat untuk menolak keras kehadiran W Super Club.
"Tempat seperti ini hanya akan menodai kebudayaan masyarakat Bugis Makassar dan dikhawatirkan menjadi tempat maksiat yang merusak tatanan sosial," katanya melalui sambungan telepon.
Arul juga menegaskan bahwa jika tidak ada respons cepat dari pemerintah Sulawesi Selatan, LEPTAN akan kembali melakukan aksi dengan jumlah massa yang lebih besar.
"Kami tidak akan berhenti sampai keprihatinan kami didengar dan ditindaklanjuti," pungkasnya.
Unjuk rasa ini mencerminkan kegelisahan masyarakat lokal terhadap dampak sosial dan budaya yang ditimbulkan oleh kehadiran W Super Club di Makassar.