Musim Pilkada Bulukumba 2020 ini, masyarakat Ujungbulu mampu menunjukkan energi positifnya untuk mendorong demokrasi yang sehat, bebas dari suap dan politik uang.
Seperti yang terjadi di Kelurahan Ela-ela, masyarakat berinisiatif membentangkan baliho tolak politik uang. Pemadangan ini terlihat di jl. Titan Raya, sebuah baliho berukuran 4 Meter persegi terpasang di Pos Ronda dan rumah warga. Kejadiannya terjadi pada, Rabu (25/11/2020).
Pada baliho berlatar putih itu jelas tertulis, "Jl. Titan Raya Kelurahan Ela-ela Kec. Ujungbulu menolak Money Politic". Pada tulisan tolak politik uang ditulis berwarna marah sebagai tanda penegasan.
Suprianto, salah satu warga mengaku, inisiatif masyarakat setempat memasang baliho tolak politik uang demi mendorong terciptanya proses pemilihan kepala daerah yang bebas dari KKN.
"Pilkada itu mencari pemimpin siapa yang paling tepat. Siapa yang punya program paling realistis dan menyeluruh. Bukan siapa yang paling banyak uangnya," Ujar Anto, sapaannya.
Kata Anto, masyarakat Ela-ela bahkan bersepakat mengkampanyekan Tolak Politik Uang ke beberapa daerah lainnya di Bulukumba. Ini juga untuk menularkan energi positif ke daerah lain di Bulukumba.
Sementara itu, Camat Ujung Bulu, Andi Ashadi mengaku telah mendapatkan kabar tersebut. Ia pun memberi apresiasi terhadap masyarakatnya yang berani menunjukkan sikap yang positif dalam memilih calon pemimpin.
" Ini memang musim Pilkada. Apa yang dilakukan oleh warga Ela-ela, tentu menjadi hal yang baik untuk dilakukan bersama. Terlebih kegiatan politik uang juga melanggar UU Kepemiluan," Ujar Camat yang kerp disapa Andi Gatot itu.
" Siapapun yang mau menutup, silahkan, asal tidak menghalangi akses jalan warga untuk keluar masuk. Ini kan juga demi terjaganya lorongta dari segala bentuk kejahatan," Tambah andi Gatot.
Bahkan Andi Gatot membeberkan, jika tak hanya di Ela-ela, sebelumnya ada warganya yang berinisiatif sama dengan membentang baliho tolak politik uang. Kejadian itu terjadi di Jl. Sungai Teko, Kelurahan Tanahkongkong, Kecamatan Ujungbulu.
Puluhan warga bahkan menutup akses politik uang dengan memasang Portal alias palang pintu jalan di atas pukul 22.00 Wita sampai pukul 05.00 Wita.
Warga Jl. Sungai Teko, Deng Amir mengaku, jika inisiatif tersebut juga datang dari warga yang ingin daerahnya menjadi bersih dari peredaran uang sogokan di momen Pilkada.
" Jadi tidak ada penutupan penuh. Hanya memasang palang saja. Siapapun yang masuk di atas jam 10.00 malam, akan diantar oleh petugas ronda yng memang berjag," Jelas Deng Amir.(Muh Yunus)