SULSELLIMA.Com | Aktual - Objektif - Berimbang Penetapan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina sebagai Ikon PON di Papua Menuai Kontroversi, Ini Kata Menpora - SULSELLIMA.COM

Penetapan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina sebagai Ikon PON di Papua Menuai Kontroversi, Ini Kata Menpora

JAKARTA, SULSELLIMA.com - Penetapan Artis Raffi Ahmad dan Nagita Slavina sebagai ikon PON Papua menuai pro dan kontra. Tak sedikit pihak yang menilai keputusan menunjuk pasangan artis itu menjadi ikon PON Papua tidak tepat.


Menanggapi hal ini, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali akan berkomunikasi dengan PB PON selaku penyelenggara terkait penunjukan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina sebagai ikon PON 2020 di Papua.


Polemik ini turut menyita perhatian Zainudin Amali. Dia menilai PB PON selaku panitia penyelenggara harus memperhatikan aspirasi masyarakat. Oleh karena itu, Zainudin Amali akan segera melakukan komunikasi dengan PB PON sebagai badan penyelenggara.


"Saya kira ini juga aspirasi dari masyarakat yang perlu kita perhatikan. Saya akan komunikasi dengan PB PON dan pihak Raffi Ahmad," ujar Zainudin Amali dalam konferensi pers virtual, Jumat (4/6/2021).


"Raffi dan Nagita ini sebenarnya profesional saja. Mereka ditunjuk dan melaksanakan tugas sebagaimana kesepakatannya, tetapi kemudian menjadi kontroversi," tuturnya melanjutkan.


Meski demikian, Zainudin Amali menegaskan, pihaknya bukan ingin menganulir keputusan PB PON.


Zainudin Amali menyadari bahwa dipilihnya Raffi Ahmad dan Nagita Slavina sebagai ikon adalah untuk menyosialisasikan PON Papua. Namun, dia akan tetap memberikan masukan kepada PB PON agar polemik ini tidak berkepanjangan. 


"Memang di dalam pembagian tugas, ini menjadi kewenangan PB PON. Namun, kalau sudah menyangkut area publik yang akhirnya menjadi kontroversi, pemerintah pusat tentu akan mengajak komunikasi," katanya.


"Kami bukan menganulir, tetapi mengajak komunikasi supaya mereka bisa memutuskan bagaimana baiknya."


"Mungkin saja tujuan mereka menunjuk public figure yang dikenal masyarakat luas agar publikasi PON Papua ini semakin masif. Namun, ini bisa didiskusikan. Kami akan bicara dengan ketua harian PB PON," ujar Zainudin Amali.


"Kami akan serahkan kepada PB PON untuk memutuskan apakah mengganti ikon atau tidak. Kita akan kasih masukan saja," kata Zainudin Amali.


Adapun PON 2020 Papua yang mengalami penundaan setahun akibat pandemi virus corona direncanakan bergulir pada 2-15 Oktober 2021 mendatang.


Reportase : Andi Ross Are

Editor : Redaksi II

Tags :

bm
Redaksi by: SULSELLIMA

Pemasangan Iklan/ Kerjasama/ Penawaran Event; Proposal dapat dikirim ke Email : sulsellima@gmail.com