SULSELLIMA.Com | Aktual - Objektif - Berimbang Ribuan Warga Korban Gempa Di Selayar Masih Mengungsi, Mereka Butuhkan Ini - SULSELLIMA.COM

Ribuan Warga Korban Gempa Di Selayar Masih Mengungsi, Mereka Butuhkan Ini

Kondisi Pengungsi Pada Malam Hari
SELAYAR, sulsellima.com - Pasca Gempa Magnitudo 74 di Larantuka, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang membuat sejumlah bangunan sekolah, mesjid dan rumah warga mengalami kerusakan, pada Selasa 14 Desember 2021 kemarin. Masih menyisakan rasa takut dan trauma bagi warga masyarakat Kecamatan Pasilambena dan Pasimarannu, Kebupaten Kepulauan Selayar.

Pasalnya, Kecamatan Pasilambena dan Pasimarannu adalah dua Kecamatan terluar di Kabupaten Kepulauan Selayar yang paling terdampak dan hanya berjarak kurang lebih 84 Kilometer dari pusat gempa Magnitudo 7,4 yang berpotensi terjadi tsunami.

Kondisi terkini malam ini ribuan warga di Empat Desa yang ada di Kecamatan Pasimarannu masih memilih bertahan ditempat pengungsi sementara diatas puncak gunung didataran tertinggi di pulau Bonerate tersebut.

Salah satu pengungsi bernama Zainuddin yang akrab disapa Pak Moge saat dihubungi lewat sambungan telfon, pada Rabu (15/12/2021) malam, mengatakan kepada Media bahwa saat ini dirinya berserta keluarganya dan warga masyarakat Bonerate lainnya masih memilih tinggal ditempat pengungsi karena alasan keselamatan.

"Kami masih bertahan ditempat pengungsi sampai malam kedua ini, karena takut akan gempa susulan dengan getaran seperti getaran pertama yang terjadi kemarin. Apalagi ada himbauan Pemerintah Daerah, bapak Bupati kemarin agar masyarakat yang ada di Pasimarannu dan Pasilambena untuk mencari tempat perlindungan atau tempat pengungsian yang aman dan tetap tinggal menunggu hingga keadaan dinyatakan benar-benar aman bagi warga untuk kembali kerumah masing-masing,"ungkap Pak Moge

Lanjut Pak Moge manuturkan bahwa intensitas gempa dengan getaran kecil masih terus terjadi, dari pagi sampai malam hari ini sudah 5 (lima) kali terjadi. Kendati gempa yang masih terus terjadi hanya getaran kecil tapi warga takut karena trauma akan terjadi gempa seperti kemarin itu.

"Maklum pak warga kami ketakutan dan trauma akan gempa yang berpotensi tsunami tersebut. Karena gempa dan tsunami di Flores tahun 1992, akibanya juga dirasakan oleh warga masyarakat pulau Bonerate ini. Hampir 30 tahun baru terjadinya lagi,"kata Pak Moge.

Ditanya terkait bantuan yang sudah didapatkan warga, Pak Moge menjelaskan untuk saat ini warga sudah mendapatkan dan menerima bantuan dari Pemerintah Desa berupa mie instan dan air mineral, serta dari PMR berupa telur ayam.

"Saat ini yang sangat kami butuhkan ditempat pengungsi ini bantuan berupa beras dan selimut untuk anak-anak dan perempuan agar tidak kedinginan saat malam hari serta tenda supaya bisa ditempati berlindung saat siang hari ataupun saat hujan," tutur Pak Moge.

Namum diketahui 6 Desa pulau Lambego dan Pulau Bonerate masih bertahan mengungsi dengan sekitar 10 ribu warga.

Tags :

bm
Redaksi by: sulselLima.com

Pemasangan Iklan/ Kerjasama/ Penawaran Event; Proposal dapat dikirim ke Email : sulsellima@gmail.com