BULUKUMBA, SULSELLIMA.COM - Universitas Muhammadiyah Bulukumba diguncang aksi unjuk rasa damai yang digelar oleh Komite Perjuangan Mahasiswa, Selasa pagi, menyusul mencuatnya dugaan kasus pelecehan seksual yang melibatkan salah satu oknum dosen di kampus tersebut.
Aksi tersebut berlangsung di area kampus dan dikawal ketat oleh sejumlah petugas keamanan internal. Para mahasiswa membawa spanduk dan poster bertuliskan tuntutan atas keadilan serta penegakan hukum terhadap pelaku pelecehan seksual.
Eril, koordinator lapangan aksi, dalam orasinya menegaskan bahwa unjuk rasa ini merupakan bentuk kritik terhadap birokrasi kampus yang dinilai gagal menciptakan ruang aman bagi para mahasiswi.
“Kampus seharusnya menjadi ruang peradaban dan kemajuan, tetapi kenyataannya saat ini jauh dari harapan. Kami merasa lingkungan akademik tidak lagi aman,” ujar Eril.
Lebih lanjut, ia mendesak pihak universitas untuk segera melakukan investigasi secara transparan dan objektif, serta memberikan sanksi tegas kepada oknum yang terbukti bersalah.
“Kami menuntut agar pelaku ditindak sesuai hukum yang berlaku, dan korban diberikan perlindungan serta pendampingan secara komprehensif,” tegasnya.
Komite juga menyerukan komitmen bersama dari seluruh elemen kampus untuk membangun lingkungan akademik yang bebas dari segala bentuk kekerasan seksual.
Eril menambahkan bahwa pihaknya menunggu sikap resmi dari pimpinan kampus terkait isu ini dan mengingatkan bahwa gelombang aksi akan terus berlanjut jika tuntutan mereka tidak direspons secara serius.
“Kami akan kembali dengan jumlah massa yang lebih besar jika hari ini tidak ada tindak lanjut konkret dari pihak kampus,” pungkasnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Universitas Muhammadiyah Bulukumba belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait aksi maupun tudingan yang disampaikan oleh mahasiswa.***