Tim Jibom Polda Sulsel Musnahkan 592 Detonator dan Ribuan Meter Sumbu Peledak Terkait Ledakan Kajang
BULUKUMBA, SULSELLIMA.COM - Kepolisian Resort Bulukumba bersama Tim Penjinak Bom (Jibom) Gegana Sat Brimob Polda Sulsel memusnahkan ratusan barang bukti bahan peledak berbahaya, Kamis (3/7/2025), sebagai tindak lanjut dari penyelidikan ledakan maut di Dusun Talohea, Desa Lolisang, Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba.
Proses disposal dilakukan di lokasi terpencil di Kelurahan Tanah Beru, Kecamatan Bonto Bahari, demi menjamin keselamatan publik. Barang bukti yang dimusnahkan termasuk 592 buah detonator pabrikan asal India yang diledakkan dalam dua tahap terkendali oleh personel Gegana.
Selain itu, polisi juga membakar 3 rol sumbu api dengan total panjang sekitar 3.000 meter dan sejumlah bahan peledak rakitan lainnya. Semua prosedur pemusnahan dilaksanakan sesuai standar operasional penanganan bahan peledak, guna mencegah potensi penyalahgunaan oleh pihak tidak bertanggung jawab.
“Seluruh barang bukti telah lebih dulu kami ambil sampelnya untuk kepentingan forensik dan penyelidikan lanjutan,” kata Kapolres Bulukumba, AKBP Restu Wijayanto, S.I.K., dalam keterangan resminya. Dua unit ponsel milik korban yang ditemukan dalam kondisi rusak juga turut dikirim ke Labfor Polda Sulsel sebagai bagian dari penyelidikan menyeluruh.
AKBP Restu menegaskan bahwa tindakan cepat ini merupakan wujud nyata komitmen polisi dalam menjamin keamanan masyarakat. Ia mengapresiasi kerja kolektif semua pihak yang terlibat, termasuk personel Polsek Kajang dan Labfor.
“Pemusnahan ini menjadi pesan tegas bahwa kami tidak akan mentolerir praktik perakitan atau penggunaan bahan peledak ilegal. Ini bukan hanya pelanggaran hukum, tetapi juga ancaman nyata bagi nyawa,” tegasnya.
Ia juga mengimbau masyarakat agar tidak bermain-main dengan bahan peledak dan segera melaporkan jika menemukan aktivitas mencurigakan terkait bahan peledak di lingkungan mereka.
Kegiatan disposal berlangsung lancar, dengan pengamanan ketat dari personel Brimob dan kepolisian setempat. Masyarakat sekitar lokasi pun tidak diperkenankan mendekat demi alasan keselamatan.
Ledakan di Dusun Talohea yang terjadi pada 1 Juli 2025 lalu menewaskan seorang perempuan berinisial JS (43) dan menghancurkan rumah tinggalnya. Polisi memastikan sumber ledakan berasal dari bom ikan rakitan yang tersimpan di dalam rumah korban. Penyidikan kasus ini masih terus bergulir.***