<
BREAKING NEWS

P3MD Bulukumba Gelar Kopi Santai Akhir Tahun, Refleksi Pendampingan Desa dan Arah Kebijakan Nasional

BULUKUMBA, SULSELLIMA.COM - Program Pembangunan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) Kabupaten Bulukumba menggelar kegiatan kopi santai di akhir tahun yang berlangsung di Lakuna Cafe, Jalan Samratulangi, Bulukumba, Senin, 22 Desember 2025.

Kegiatan ini menjadi ruang dialog dan refleksi terhadap perjalanan program pendampingan desa di Kabupaten Bulukumba, sekaligus menyerap berbagai pandangan terkait arah pembangunan desa ke depan.

Dialog tersebut menghadirkan sejumlah pemateri, di antaranya Wakil Bupati Bulukumba Andi Edy Manaf, Wakil Ketua II DPRD Bulukumba Syahruni Haris, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Andi Asdar, serta Kepala Dinas Koperasi Bulukumba. Diskusi dipandu oleh Iwan Salassa selaku pemandu kegiatan.

Dalam pengantarnya, Iwan Salassa menyinggung Program Ketahanan Pangan yang anggarannya dititipkan melalui Dana Desa. Ia juga mengulas persoalan prioritas pembangunan, termasuk pembangunan Gedung Ammatoa. Menurutnya, andai anggaran pembangunan gedung tersebut dialihkan untuk program ketahanan pangan, dampaknya bisa lebih langsung dirasakan oleh masyarakat desa.

Wakil Bupati Bulukumba, Andi Edy Manaf, menekankan pentingnya refleksi terhadap peran dan perjalanan pendamping desa, terutama dalam menghadapi perubahan kebijakan pemerintah pusat.

“Kita harus keluar dari zona nyaman. Ekonomi harus tumbuh dari bawah, sesuai dengan keinginan Bapak Presiden Prabowo,” ujar Andi Edy Manaf di hadapan para pendamping desa.

Ia juga mengungkapkan bahwa selama ini dirinya kerap mencari keberadaan pendamping desa dan mempertanyakan sejauh mana komunikasi serta kolaborasi yang terbangun dengan pemerintah daerah.

“Saya bertanya-tanya, pernahkah pendamping desa bersilaturahmi dengan pemerintah. Harusnya kita berkolaborasi karena tujuannya sama,” cetusnya.

Sementara itu, Kepala Dinas PMD Bulukumba, Andi Asdar, menyampaikan bahwa masih terdapat sejumlah hal yang perlu dibenahi dalam tata kelola pemerintahan desa. Ia meminta para pendamping desa untuk turut memaksimalkan perbaikan sistem yang ada.

“Mari kita perbaiki bersama. Jangan cuma kritik saja, karena kritik tanpa solusi akan bersifat semu,” tegasnya.

Sebagai Kepala Dinas PMD, Andi Asdar mengaku siap membersamai para kepala desa dalam kondisi apa pun.

“Sebagai perpanjangan tangan pimpinan, sudah menjadi kewajiban untuk bersama kepala desa, bahkan siap terjun langsung berbenah demi menjaga wibawa kepala desa,” ungkapnya.

Di sisi lain, Wakil Ketua II DPRD Bulukumba, Syahruni Haris, menekankan pentingnya niat yang tulus dalam menjalankan tugas sebagai pendamping desa. Menurutnya, keberhasilan pendampingan sangat ditentukan oleh niat dan komitmen untuk melayani masyarakat.

Ia juga menyinggung program Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan Koperasi Merah Putih yang memiliki tujuan sama, yakni meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Kalau ada masyarakat yang menolak pembangunan Koperasi Merah Putih karena persoalan lahan, pelan-pelan saja dulu. Jangan terlalu terburu-buru,” tutupnya.***

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image