sulsellima.com Bogor - Bersama dengan kepala daerah lainnya, Bupati Bulukumba AM Sukri Sappewali menghadiri Rapat Koordinasi terkait Kebijakan LPG Tabung 3 Kg yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan SDM. Pertemuan yang berlangsung di Arch Hotel Kota Bogor, Kamis 13 Februari 2020 membahas usulan Kuota Tahun 2020 untuk provinsi Kaltim, Kalbar, Kalteng, Kalsel, Kaltara, Sulut, Gorontalo, Sulbar, Sulteng, Sultra dan Sulsel.
Dalam pemaparannya, Sentot Harijady mengharapkan peran pemerintah daerah dalam melakukan pemantauan dan pengawasan LPG Tabung 3 Kg sebagai Barang Penting yang telah ditetapkan sebagaimana yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan.
Dalam pasal 25 undang-undang tersebut menyebutkan Barang Penting adalah barang strategis yang berperan penting dalam menentukan kelancaran pembangunan nasional, seperti pupuk, semen, serta bahan bakar minyak (BBM) dan gas.
"Selanjutnya ditegaskan bahwa pemerintah daerah bertugas diantaranya mengendalikan ketersediaan, stabilitasi harga, dan distribusi Barang Pokok dan atau Barang Penting,"ucap Sentot Harijady
Lebih lanjut, atas penugasan tersebut, pemerintah daerah berwenang diantaranya melakukan pembinaan dan pengawasan kegiatan perdagangan di daerah setempat sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan Pemerintah Pusat
Kadis Perdagangan dan Perindustrian, Munthasir Nawir yang mendampingi Bupati Bulukumba menyampaikan bahwa setelah mengetahui jumlah kuota LPG Tabung 3 Kg untuk Bulukumba tahun 2020, pihaknya akan segera melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait guna mengendalikan pendistribusian, pemerataan dan menjamin ketersediaan LPG 3 kg bersubsidi di kota Bulukumba.
“Kita berharap distribusi tabung 3 Kg ini tepat sasaran dan tepat harga sesuai harga eceran tertinggi. Dan yang paling penting kita harus menjamin hak masyarakat miskin mendapatkan gas 3 Kg yang subsidi,” bebernya.
Untuk diketahui Kabupaten Bulukumba untuk tahun 2020 mendapatkan jumlah kuota LPG Tabung 3 kg sebanyak 11.263.000.000. Jumlah ini sama dengan kuota tahun 2019 sebelumnya 2019 dengan realisasi 10.967.000.000.(Aril)
