Ukasyah, yang diungkap Ketua Forsam (Forum Silaturrahim Antar Muballigh, red) Saiful Arif dalam ceramahnya pada Peringatan Maulid di Appattana, Kamis (29/10) Malam.
Menjawab pewarta, Asriani yg terlihat serius mengikuti ceramah bersama Ibu Ibu lainnya, menyatakan, yang membuat sy sangat terharu saat Ustadz mengura ikan kisah menjelang wafatnya Nabi, lalu Ukasyah ngotot akan mencambuk Nabi Sebagai "kishas", sementara Nabi sedang sakit. Namun ternyata, Ukasyah hanya "bersandiwara" agar bisa memeluk tubuh Nabi dan mendapat syafaatnya nanti di hari kiamat.
Yang paling mengharukan, sehingga kami tak mampu membendung tangis, lanjutnya, saat Rosulullah menghadapi Sakratul Maut, sampai Malaikat Jibril pun memalingkan muka nya karena tak tega melihat arwah kekasih Allah akan dicabut. Namun Nabi masih sempat ber doa, "yaa Allah, jk ada siksa sakaratul maut, timpakan seluruhnya pada diriku, jangan pada umatku".
Mengakhiri ceramah nya yg berdurasi sekitar 70 menit, Saiful Arif yang ada sempat menghimbau jamaah agar menciptakan suasana pilkada yang tenang, aman dan damai, mengingatkan agar jamaah saling membantu untuk memperbaiki akhlak masyarakat, dan pesan terakhir Rasulullah agar kita menjaga dua tiang, yakni shalat sebagai Tiang Agama, dan wanita sebagai tiang negara.
Camat Bonto Sikuyu Muh. Aris turut memberikan sambutan bersama Kades Appattana Marzan, setelah laporan Panitia, Nur Ramlah, pada Peringatan Maulid yang diselenggarakan oleh Majlis Taklim Miftahul Khaer, yg dihadiri sekitar 200 jamaah, dipandu Mc Hamaruddin
Acara maulid dan sosialisasi tersebut dihadiri Anggota DPRD Sudirman, bersama Nyonya dan para Kepala Desa se kecamatan Bonto Sikuyu serta Ketua dan anggota BPD dan para kepala Dusun setempat dan diakhiri dengan pembacaan doa oleh Imam Desa Nuruddin, S.Pd.(*)