Moderator debat, Mardiana Rusli membacakan naskah pertanyaan panelis, yakni tentang kebijakan Pemerintah Kabupaten Bulukumba tahun 2019 yang melaunching Rumah Inovasi Pemuda Bulukumba (Rinduku). Moderator mempertanyakan sinergi dan program yang ditawarkan TSY-AM di bidang kepemudaan untuk melanjutkan program Rinduku agar lebih baik di masa-masa mendatang.
Pasangan Kacamatayya yang diberi kesempatan memberikan jawaban secara lugas berbasis program strategis dan visi misi yang telah dipatenkan. Dia menjelaslan program prioritasnya yang memberikan ruang kepada pemuda untuk berkaraya dan berkonstribusi untuk perkembangan daerah.
"Kami mendorong pusat kretaifitas pemuda yang akan dibangun di 10 kecamatan dengan tema-tema yang dimiliki potensi seluruh daerah ini," kata Tomy Satria.
Pusat kreatifitas pemuda yang dibangun secara tematik, mengingat Kabupaten Bulukumba secara letak geografis memiliki potensi sumber daya yang berbeda. Diantaranya pegunungan, dataran dan daerah pesisir.
Dikatakan pula, gagasan ini embrionya berasal dari kebijakan pemerintahan sebelumnya, AM Sukri Sappewali-Tomy Satria. Dimana tahun lalu mensukseskan Lelang Karya Pemuda dengan menghasilkan sejumlah karya anak muda Bulukumba yang luar biasa.
"Olehnya, penting untuk kita tetap memonitoring anak muda kita," ungkapnya.
Tidak hanya itu saja, Tomy Satria juga menjelaskan penguatan gagasan millenial dengan membangun koneksi pemuda lintas kecamatan, khususnya yang bergerak di bidang ekonomi.
"Dengan menghadirkan both countener untuk pengusaha muda. Dengan menghadirkan pengusaha 1.000 pengusaha millenial per kecamatan. Yang kemudian bisa menghadirkan 10.000 pengusaha di Kabupaten Bulukumba," ungkapnya.(*)