Setiap hari, dirinya berjalan kaki sambil memegang tongkat dari rumahnya. Tak menentu tempatnya, terkadang berjalan hingga di Jalan Ratulangi sambil membawa kantongan tempat hasil memulungnya.
Jika hasil dari mengepul barang bekas banyak, dirinya meminta tolong orang dijalan untuk bantu membawakan. Namun jika tidak, dirinya harus berjalan kaki hingga ke rumah dan meminta bantuan ke tetangga mengambil barang hasil kumpulan barang bekas itu di suatu tempat yang dititipkan Nenek Ngai.
Meski usianya mencapai 85 tahun, dirinya pantang untuk mengemis. Ia lebih memilih bekerja sebagai pengepul barang bekas untuk menghidupi dirinya.
Kondisi itu pun mendapat perhatian istri Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, Naoemi Octarina.
Mengutus tim Andalan Sulsel Peduli, menyambangi kediaman Nenek Ngai. Menuju rumah Nenek Ngai, tim Andalan Sulsel Peduli melintasi lorong sempit yang hanya bisa dilalui kendaraan roda dua. Lokasi rumahnya pun tidak diketahui nama jalannya karena tidak ada di dalam Maps (Peta). Namun saat menuju ke lokasi melalui Jalan Kampung Berua, Kelurahan Pa'baeng-Baeng, Kecamatan Tamalate, Makassar.
Rumahnya tampak sederhana, rumah panggung kecil berdinding seng. Di sana, Nenek Ngai tinggal seorang diri. Saudaranya tinggal bertetangga dengannya.
Tim Andalan Sulsel Peduli pun membawakan bantuan berupa sembako serta bahan makanan lainnya untuk keluarga Nenek Ngai.
Keluarga Nenek Ngai pun terharu mendapat bantuan dan perhatian dari istri Wagub Sulsel.
"Terima kasih banyak kepada Bapak dan Ibu Wagub atas bantuannya. Alhamdulillah bantuan ini sangat kami butuhkan," ujar Nenek Ngai sambil terharu.
Dirinya pun bersyukur, mendapatkan bantuan. Bahkan diakuinya, sebelumnya tidak pernah mendapatkan bantuan dari Pemerintah.
Sementara itu, Korlap Andalan Sulsel Peduli, Neni menyampaikan, "Alhamdulillah, atas arahan dari Ibu Wagub, kami membawakan bantuan dan melihat kondisi Nenek Ngai. Kami berharap bisa memberi manfaat kepada keluarga Nenek Ngai,” tuturnya.
Untuk diketahui, hadirnya Andalan Sulsel Peduli ini diinisiasi oleh Wagub Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman bersama sang istri, Naoemi Octarina yang juga Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Sulsel.(*)