 |
| Ilustrasi |
Terungkap, Skenario Kades Panyangkalang Suardy Sabang untuk Hindari Hukum
TAKALAR,SULSELLIMA - Peribahasa "Sepandai-pandai tupai melompat akhirnya jatuh juga" tampaknya berlaku bagi Kepala Desa Panyangkalang, Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, Suardy Sabang, beserta kroninya.
Skenario yang mereka rancang akhirnya terbongkar di hadapan publik. Mereka diketahui membuat berita acara musyawarah desa terkait pembahasan laporan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) Tahun 2024 pada tanggal 27 April 2024.
Berita acara tersebut ditandatangani oleh Suardy Sabang dan Ketua BPD 2023, Tenreng S.Sos, dengan tujuan menghindari proses hukum yang sedang dijalani oleh Suardy.
Namun, ironi terjadi karena pada saat musyawarah desa tersebut berlangsung, Tenreng S.Sos tidak hadir.
Lebih parah lagi, Tenreng telah mengundurkan diri sebagai Ketua BPD Desa Panyangkalang sejak 1 Februari 2024 dan posisinya telah digantikan oleh Andi Mahmud Daeng Nombong.
 |
| Surat pengunduran diri Ketua BPD Desa Panyangkalang, Tenreng ||Foto:Ist |
Menyikapi hal ini, BPD Desa Panyangkalang meminta agar kasus ini diusut tuntas demi masa depan desa yang bermartabat dan bebas dari korupsi.
"Kami tidak ingin keberadaan Baruga Adyaksa, kampung restorative justice, dijadikan tempat berlindung bagi koruptor seperti kepala desa dan perangkatnya," tegas salah satu anggota BPD Desa Panyangkalang.
Baruga Adyaksa seharusnya menjadi simbol keadilan, bukan suaka bagi para pelaku korupsi di Desa Panyangkalang.
Kasus ini menjadi perhatian penting bagi warga dan aparat penegak hukum untuk memastikan bahwa tidak ada yang kebal hukum, terutama dalam mengelola dana desa yang semestinya untuk kemajuan masyarakat. ***
Laporan : IRWANSYAH