Polres Bulukumba Ungkap Sindikat Curnak, 11 Ekor Sapi Diamankan di Sinjai
BULUKUMBA, SULSELLIMA.COM - Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Bulukumba berhasil mengungkap kasus pencurian ternak (curnak) yang meresahkan warga. Dalam penggerebekan yang dilakukan di Kabupaten Sinjai, petugas berhasil mengamankan 11 ekor sapi yang diduga merupakan hasil curian.
Pengungkapan kasus ini merupakan hasil kerja sama tim gabungan dari Resmob Satreskrim Polres Bulukumba, Polsek Ujung Loe, Polsek Kajang, dan didukung oleh Resmob Polres Sinjai.
“Dari hasil penyelidikan, kami berhasil mengidentifikasi sindikat pelaku pencurian ternak yang telah beraksi di sejumlah lokasi di wilayah hukum Polres Bulukumba, tepatnya di Kecamatan Ujung Loe, Kajang, Rilau Ale, dan Bulukumpa,” ungkap Kasat Reskrim Polres Bulukumba, Iptu Muhammad Ali, S.Sos., Senin (14/7/2025).
Dalam operasi tersebut, petugas menemukan total 11 ekor sapi. Seluruh hewan ternak itu diamankan di wilayah Kabupaten Sinjai. Seorang pelaku berinisial SU (37), warga Kecamatan Kajang, telah ditangkap, sementara sejumlah pelaku lainnya masih dalam pengejaran.
“Alhamdulillah, berkat kerja keras dan sinergi tim, kami berhasil mengungkap keberadaan sapi-sapi milik warga yang sebelumnya dilaporkan hilang. Ini tentu membantu meminimalisir kerugian masyarakat,” lanjut Iptu Ali.
Pihak kepolisian memastikan pengejaran terhadap pelaku lain terus dilakukan. Identitas mereka sudah dikantongi dan akan segera diumumkan setelah penangkapan dilakukan.
“Kami mohon doa dan dukungan masyarakat agar para pelaku lainnya segera tertangkap, sehingga kasus ini bisa kami tuntaskan. Kami akan merilis kembali jika tim berhasil mengamankan seluruh pelaku yang terlibat,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kasat Reskrim mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap potensi tindak kejahatan serupa, khususnya dalam menjaga ternaknya agar tetap berada di area yang mudah diawasi.
“Kami sangat mengharapkan keterlibatan aktif masyarakat dalam menjaga lingkungan dan melaporkan segala aktivitas mencurigakan. Pencegahan dini merupakan kunci utama dalam menekan angka kejahatan,” tutupnya.***