<
BREAKING NEWS

Praktisi Penyiaran : Apresiasi KPID Award 2025 sebagai Pendorong Literasi Digital dan Ekonomi Kreatif

BULUKUMBA, SULSELLIMA.COM - Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sulawesi Selatan menggelar KPID Award 2025 sebagai penanda dua dekade perjalanan penyiaran di Sulsel. Acara yang berlangsung pada tanggal 15 Desember 2025 ini tidak hanya menjadi ajang apresiasi bagi lembaga penyiaran, tetapi juga momentum untuk mendorong penguatan literasi digital, pemberdayaan UMKM, serta akselerasi ekonomi kreatif di era transformasi media.


Dalam perayaan dua dekade tersebut, KPID Sulsel menekankan pentingnya kolaborasi antara regulator, lembaga penyiaran, kreator konten, dan masyarakat untuk menciptakan ruang siaran yang sehat, edukatif, serta relevan dengan perkembangan teknologi informasi.

Praktisi penyiaran Saiful Alief Subarkah melalui presa release 9/12/2025 turut memberikan pandangannya mengenai arah penyiaran di Sulawesi Selatan. Ia menegaskan bahwa ekosistem penyiaran harus mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan perilaku konsumsi media, khususnya di era digital.

“Dua puluh tahun perjalanan penyiaran di Sulawesi Selatan menunjukkan bahwa industri ini terus berkembang. Namun tantangan kita ke depan semakin kompleks. Literasi digital menjadi kunci agar masyarakat tidak hanya menjadi konsumen, tetapi juga pengguna media yang kritis dan cerdas,” ujar SAS sapaan akrabnya.

Ia juga menyoroti peran penting media dalam mengangkat potensi UMKM dan ekonomi kreatif daerah.

“Lembaga penyiaran punya kekuatan besar untuk mendorong UMKM naik kelas. Dengan konten yang tepat, media dapat menjadi jembatan promosi, edukasi, hingga pembentukan brand lokal yang kompetitif. Ini bukan hanya soal tayangan, tetapi soal dampak ekonomi masyarakat,” tambahnya.

KPID Award 2025 menghadirkan berbagai kategori penghargaan untuk televisi dan radio, mulai dari program berita, dokumenter, hiburan, hingga kampanye literasi digital. Tahun ini, KPID juga memperkenalkan kategori baru yang berfokus pada inovasi konten digital lokal sebagai respons terhadap pesatnya pergeseran konsumsi media ke platform daring.

Ketua KPID Sulsel menegaskan bahwa dua dekade penyiaran menjadi titik refleksi untuk memperkuat regulasi, kualitas konten, dan keterlibatan publik.

Dengan dukungan praktisi penyiaran, pemerintah daerah, serta masyarakat, KPID berharap ekosistem penyiaran di Sulawesi Selatan dapat menjadi lokomotif pembangunan informasi, kebudayaan, dan ekonomi kreatif yang inklusif.***

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image