Batalyon Kavaleri (Yonkav) 10/Mendagiri ini merupakan salah satu Batalyon Bantuan Tempur dibawah kendali Kodam XIV/Hasanuddin akan melaksanakan Tugas Pengamanan Perbatasan RI-RDTL di Wilayah Atambua Sektor Barat.
Di awal amanatnya Pangdam mengucapkan ”selamat” kepada para prajurit Yonkav 10/Mendagiri yang telah mendapatkan kehormatan untuk melaksanakan tugas mulia dalam rangka menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI di wilayah perbatasan RI-RDTL, khususnya di wilayah Atambua, Sektor Barat.
Dalam pengecekan yang dilakukan, Jenderal bintang dua ini menuturkan bahwa tujuan pemeriksaan ini untuk mengetahui atau memeriksa secara langsung sejauh mana kemampuan dan kesiapan satuan dalam menghadapi tugas yang akan diemban, baik kemampuan perorangan maupun kemampuan satuan dan perlengkapan materiil yang akan digunakan selama penugasan.
"Berbagai rangkaian penyiapan yang telah dilakukan selama ini, seperti latihan pratugas yang di dalamnya terdapat materi pembekalan terkait materi tempur, teritorial, intelijen, hukum dan materi kesehatan agar dijadikan bekal selama penugasan di medan operasi, sehingga kalian dapat mengemban tugas secara profesional, proporsional dan penuh tanggung jawab," Ungkapnya.
"Saya minta agar satuan ini melaksanakan orientasi secara cepat dan tepat, baik dari segi karakteristik, medan, masyarakatnya serta situasi dan kondisi daerah operasi agar dapat mengantisipasi hal-hal yang berpotensi merugikan diri sendiri maupun satuan," Pesannya.
Di akhir amanatnya orang nomor satu di Kodam Hasanuddin ini memberikan penekanan sebagai bekal dan pedoman untuk melaksanakan tugas di daerah operasi nantinya, yakni :
Pertama, utamakan faktor keamanan, baik personel maupun materiil dalam setiap kegiatan.
Kedua, laksanakan Komando dan Pengendalian secara optimal, efektif dan efisien sehingga setiap saat satuan siap untuk digerakkan.
Ketiga, pedomani Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan Delapan Wajib TNI serta terapkan hasil latihan pratugas yang telah dilatihkan sebagai bekal pelaksanaan tugas di daerah operasi.
Keempat, pahami adat istiadat dan kebiasaan masyarakat serta situasi yang berlaku di daerah operasi dari kemungkinan terjadinya ancaman, guna mengeliminir kerugian personel dan materiil.
Kelima, kepada para unsur Komandan, kalian harus dapat meyakinkan dan mengajak anggotanya dalam mencapai keberhasilan tugas ”Standar Pemimpin di lapangan adalah semua yang dilakukan anggota adalah tanggung jawabmu”.
Keenam, khusus persenjataan,munisi dan bahan peledak, lakukan inventarisasi secara periodik, dengan mengacu kepada tertib administrasi serta hindari penyalahgunaan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.
Ketujuh, gunakan dan manfaatkan bekal operasi yang diterima dengan baik, guna mendukung pelaksanaan tugas.
Kedelapan, awali setiap kegiatan dengan doa, karena setiap keberhasilan dan kesuksesan yang terjadi, semua atas kehendak Allah Subhanahu Wata’ala,Tuhan Yang Maha Esa.***