MAKASSAR, SULSELLIMA.COM - Dengan mengusung pendekatan holistik dalam pengabdian, para penerima Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) Universitas Hasanuddin (UNHAS) menggelar kegiatan bertema “Pendekatan Holistik Care Pijat Bayi untuk Mengurangi Keluhan Bapil dan Konstipasi pada Bayi” di Kelurahan Lakkang, Kecamatan Tallo, Makassar. Sabtu (24/5).
Kegiatan yang dimulai sejak pukul 08.30 Wita ini menarik perhatian puluhan warga, khususnya para ibu yang membawa bayi dan balita mereka. Mereka tampak antusias mengikuti sesi edukasi yang disampaikan langsung oleh praktisi kesehatan, Bidan Saleha.
“Pijat bayi bukan hanya rutinitas, tapi bentuk stimulasi yang sangat bermanfaat untuk tumbuh kembang anak. Praktiknya sederhana dan bisa dilakukan langsung oleh orang tua di rumah,” terang Saleha saat memberikan pelatihan.
Melalui penjelasan teknis dan praktik langsung, para peserta dibekali keterampilan pijat bayi yang bertujuan mengurangi keluhan umum seperti batuk-pilek (bapil) dan konstipasi, yang kerap dialami anak usia dini.
Koordinator Divisi Kemitraan dan Jaringan (Sosial Budaya dan Pengabdian) BPI UNHAS, Lia Amalia, menyebut kegiatan ini merupakan bagian dari upaya konkret para awardee untuk mengaplikasikan ilmu yang mereka peroleh ke tengah masyarakat.
“Kami percaya bahwa edukasi yang sederhana namun tepat sasaran dapat memberikan dampak besar. Ini adalah bentuk kontribusi kami sebagai penerima manfaat beasiswa untuk kembali memberi ke masyarakat,” ujar Lia.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Lurah BPI UNHAS, Ali Akbar Wahab, menyampaikan apresiasinya kepada para mahasiswa atas inisiatif mereka.
“Saya mengapresiasi program seperti ini karena menyentuh langsung kebutuhan masyarakat. Para awardee tidak hanya menunjukkan prestasi akademik, tapi juga komitmen sosial yang kuat,” ungkap Ali Akbar.
Selain menjadi wadah edukasi, kegiatan ini juga dimanfaatkan untuk mempererat hubungan antarawardee dan memperluas jaringan sosial. Tim pelaksana terdiri dari Lia Amalia, Tri Widayati Putri, Idhar Darlis, Muh. Mukhtadir Putra, dan Andi Cakra Yusuf.
Melalui pendekatan yang menggabungkan ilmu kesehatan, kepedulian sosial, dan pemberdayaan komunitas, kegiatan ini diharapkan menjadi inspirasi pengabdian bagi kalangan akademisi dan penerima beasiswa di berbagai daerah Indonesia.***