GOWA, SULSELLIMA.COM – Dalam langkah yang dianggap sebagai bentuk penghormatan terhadap sejarah dan budaya lokal, Bupati Gowa Husniah Talenrang menggelar pertemuan resmi dengan Keluarga Besar Kerajaan Gowa guna membahas persiapan Hari Jadi Gowa ke-705 yang akan jatuh pada 17 November 2025.
Pertemuan tersebut berlangsung di Rumah Jabatan Bupati Gowa pada Senin, 2 Juni 2025, dan dihadiri oleh sejumlah tokoh penting dari kalangan kerajaan serta jajaran pemerintahan daerah.
Menurut Bupati Husniah, peringatan tahun ini akan dikemas berbeda dari sebelumnya dengan mengedepankan pendekatan budaya dan pelibatan langsung pihak kerajaan.
“Kami ingin Hari Jadi Gowa 2025 menjadi momentum kolaboratif, antara pemerintah daerah dengan Keluarga Besar Kerajaan Gowa serta komunitas-komunitas adat dan budaya di Kabupaten Gowa,” ujarnya.
Turut hadir mendampingi Bupati dalam pertemuan tersebut adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Gowa, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja, dan Kepala Bagian Hukum Setda Gowa.
Dari pihak Kerajaan Gowa, tampak hadir sejumlah tokoh, di antaranya Ketua Terpilih Majelis Pertimbangan Adat Tertinggi Kerajaan Gowa (MPATKG), H. Andi Bau Malik Barammamase Krt Tukkajannangang; Ketua Forum Komunikasi Generasi Penerus (FKGP), Andi Pangeran Nur Akbar, S.Stp, MM; serta Andi Hikmawati Kumala Idjo, Andi Muh Imam Kumala Idjo, Andi Hasanuddin Abe Patta Sila, Andi Idris Manginruru, dan Candra Juarsa Daeng Ngerang.
Dalam pernyataannya, para tokoh kerajaan menyambut baik rencana pelibatan mereka secara aktif dalam agenda tahunan tersebut. Mereka menyatakan siap melakukan konsolidasi internal demi menyukseskan Hari Jadi Gowa 2025.
“Langkah ini tidak hanya mempererat hubungan antara pemerintah dan keluarga kerajaan, tetapi juga mengangkat nilai-nilai kebudayaan yang menjadi fondasi identitas masyarakat Gowa,” ungkap salah satu tokoh kerajaan dalam forum tersebut.
Hari Jadi Gowa selama ini diperingati sebagai salah satu tonggak sejarah penting di Sulawesi Selatan, menandai berdirinya kerajaan besar yang pernah berjaya dan berperan penting dalam perkembangan Islam, politik, serta perdagangan di kawasan timur Indonesia.
Peringatan tahun ini direncanakan akan diwarnai dengan berbagai kegiatan kebudayaan, ziarah sejarah, seminar adat, serta pertunjukan seni tradisional yang melibatkan masyarakat luas. Pemerintah Kabupaten Gowa berharap peringatan kali ini akan memperkuat semangat pelestarian budaya sekaligus mendorong sektor pariwisata daerah.***